Startup Pembukuan Digital Bantu UMKM Daerah, Mudah Dapat KUR hingga Omzet Naik 50%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelaku UMKM didorong untuk go digital. Lewat startup-startup yang berkembang belakangan ini, digitalisasi di sektor UMKM sangat dimungkinkan untuk mengembangkan bisnis.
Melalui CrediBook misalnya. Di sepanjang 2021, startup yang berangkat dari pembukuan digital ini telah membantu para pelaku usaha mengembangkan bisnis melalui ekosistem digital bagi rantai pasok UMKM. Segmen grosir hingga peritel telah merasakan dampak nyata digitalisasi usaha lewat layanan CrediBook yang terdiri dari pencatatan keuangan digital dan grosir digital CrediMart.
CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans mengatakan, digitalisasi UMKM harus terus digenjot, terutama ke wilayah pelosok.
“CrediBook turut berpartisipasi dalam digitalisasi UMKM di daerah karena manfaat digitalisasi harus dirasakan oleh UMKM secara menyeluruh," kata Gabriel melalui siaran pers, Senin (27/12/2021).
Di aplikasi pencatatan keuangan digital CrediBook, sebanyak 45 persen pengguna berada di kota tier 2 dan 3. Begitu juga dengan layanan grosir digital CrediMart, 50 persen wilayah operasional CrediMart ada di wilayah kabupaten.
"Ini membuktikan bahwa UMKM daerah juga mau terbuka dengan digitalisasi, tidak kalah dengan UMKM di kota-kota besar,” ujar Gabriel.
Zaenal yang berdagang pulsa di Pekalongan, Jawa Tengah, adalah salah satu pelaku usaha yang terbantu oleh CrediBook. Ia mengaku, terbantu dalam mendapatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena memiliki catatan keuangan yang rapi di CrediBook.
“Di aplikasi CrediBook saya bisa buat laporan keuangan dalam waktu kurang dari 5 menit. Saya lampirkan laporan keuangan usaha 3 bulan terakhir dari CrediBook saat mengajukan KUR dan pihak bank sampai kaget usaha kecil seperti saya punya laporan keuangan yang rapi. Nggak sampai lima hari, pengajuan saya cair,” papar Zaenal.
Sementara Lamhot Sihaloho, pemilik toko grosir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, juga telah merasakan dampak positif digitalisasi lewat layanan CrediMart.
“Sejak jadi mitra grosir CrediMart bulan Juni lalu, omzet harian saya naik sampai 50 persen. CrediMart bantu jualkan barang toko saya lewat online dan saya mendapatkan dashboard digital untuk pantau pesanan pelanggan. Digitalisasi membantu omzet saya tumbuh dan memudahkan pengelolaan toko saya,” ungkap Lamhot.
Keberhasilan CrediBook dalam mendukung perkembangan bisnis UMKM di daerah tidak terlepas dari upaya edukasi serta pendampingan kepada para pelaku usaha.
“Kami secara konsisten melakukan pelatihan serta pendampingan UMKM di berbagai kabupaten dan kota. Pada 2021, CrediBook melakukan 80 upaya edukasi baik secara offline maupun online seperti edukasi melalui pelatihan, media sosial, dan lain-lain guna meningkatkan literasi digital dan keuangan secara bersamaan," terang Gabriel.
"Ke depannya, kami optimis ekosistem digital CrediBook bisa membantu semakin banyak UMKM untuk berkembang,” pungkasnya.
Lihat Juga: Dunia Digital Kian Berkembang, Startup Ini Tawarkan Solusi Inovatif untuk Industri Logistik
Melalui CrediBook misalnya. Di sepanjang 2021, startup yang berangkat dari pembukuan digital ini telah membantu para pelaku usaha mengembangkan bisnis melalui ekosistem digital bagi rantai pasok UMKM. Segmen grosir hingga peritel telah merasakan dampak nyata digitalisasi usaha lewat layanan CrediBook yang terdiri dari pencatatan keuangan digital dan grosir digital CrediMart.
CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans mengatakan, digitalisasi UMKM harus terus digenjot, terutama ke wilayah pelosok.
“CrediBook turut berpartisipasi dalam digitalisasi UMKM di daerah karena manfaat digitalisasi harus dirasakan oleh UMKM secara menyeluruh," kata Gabriel melalui siaran pers, Senin (27/12/2021).
Di aplikasi pencatatan keuangan digital CrediBook, sebanyak 45 persen pengguna berada di kota tier 2 dan 3. Begitu juga dengan layanan grosir digital CrediMart, 50 persen wilayah operasional CrediMart ada di wilayah kabupaten.
"Ini membuktikan bahwa UMKM daerah juga mau terbuka dengan digitalisasi, tidak kalah dengan UMKM di kota-kota besar,” ujar Gabriel.
Zaenal yang berdagang pulsa di Pekalongan, Jawa Tengah, adalah salah satu pelaku usaha yang terbantu oleh CrediBook. Ia mengaku, terbantu dalam mendapatkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena memiliki catatan keuangan yang rapi di CrediBook.
“Di aplikasi CrediBook saya bisa buat laporan keuangan dalam waktu kurang dari 5 menit. Saya lampirkan laporan keuangan usaha 3 bulan terakhir dari CrediBook saat mengajukan KUR dan pihak bank sampai kaget usaha kecil seperti saya punya laporan keuangan yang rapi. Nggak sampai lima hari, pengajuan saya cair,” papar Zaenal.
Sementara Lamhot Sihaloho, pemilik toko grosir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, juga telah merasakan dampak positif digitalisasi lewat layanan CrediMart.
“Sejak jadi mitra grosir CrediMart bulan Juni lalu, omzet harian saya naik sampai 50 persen. CrediMart bantu jualkan barang toko saya lewat online dan saya mendapatkan dashboard digital untuk pantau pesanan pelanggan. Digitalisasi membantu omzet saya tumbuh dan memudahkan pengelolaan toko saya,” ungkap Lamhot.
Keberhasilan CrediBook dalam mendukung perkembangan bisnis UMKM di daerah tidak terlepas dari upaya edukasi serta pendampingan kepada para pelaku usaha.
“Kami secara konsisten melakukan pelatihan serta pendampingan UMKM di berbagai kabupaten dan kota. Pada 2021, CrediBook melakukan 80 upaya edukasi baik secara offline maupun online seperti edukasi melalui pelatihan, media sosial, dan lain-lain guna meningkatkan literasi digital dan keuangan secara bersamaan," terang Gabriel.
"Ke depannya, kami optimis ekosistem digital CrediBook bisa membantu semakin banyak UMKM untuk berkembang,” pungkasnya.
Lihat Juga: Dunia Digital Kian Berkembang, Startup Ini Tawarkan Solusi Inovatif untuk Industri Logistik
(tsa)